Rabu, 25 Januari 2012

Manfaat & Tujuan Komunikasi

Manfaat & Tujuan Komunikasi
Manusia dalam kehidupan banyak memainkan peran yang berbeda (profesional, sosial, spiritual, dll), tergantung situasi-kondisi yang sedang dihadapi misalnya status sosial, waktu, ruang, dan sumber-daya yang dimiliki. Ketika peran-peran tersebut kita mainkan maka kita akan banyak bertemu (berkomunikasi) dengan berbagai kalangan.
Peran professional tentu dalam kehidupan menjalani profesinya sudah dipastikan akan bertemu dengan berbagai pihak  dengan level jabatan yang berbeda, diantaranya yaitu:
  •  Kelompok internal organisasi: pimpinan (atasan), anggotanya (staff bawahan), rekan kerja satu level jabatan dalam satu bagian, rekan kerja lintas bagian (departemen/divisi) lain.
  • Kelompok eksternal organisasi: customer (pelanggan), supplier (pemasok/rekanan), pejabat pemerintahan, tokoh masyarakat (spiritual, adat, dll), lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan lain lain
Peran profesional saat melakukan pertemuan dan berkomunikasi (berhubungan) dengan pihak-pihak tersebut diatas sudah dapat dipastikan banyak tantangan dan hambatan, bahkan menurut beberapa data dari literatur manajemen dan leadership menunjukan hampir 90 % masalah-masalah yang muncul diorganisasi disebabkan oleh kemampuan berkomunikasi (berhubungan) dengan pihak-pihak tersebut diatas. Bentuk komunikasi profesionalisme yaitu speaking (berbicara), persuasi (mempengaruhi), presentasi, negosiasi, coaching (membina), teaching (mengajar), meeting, dll. 
Contohnya, bila Anda mempunyai keterampilan atau keahlian khusus tertentu (misalnya, bidang komputer, fashion, fisika, kimia, dll) tetapi, kesulitan berkomunikasi (persuasi, menjual, mengajar, dll) maka orang tersebut akan mengalami banyak kegagalan meyakinkan orang lain.

Jadi, jika seorang profesional tidak mampu berkomunikasi (berhubungan) dengan pihak lain maka banyak mengalami kesulitan (hambatan) meraih cita-cita suksesnya. Bagaimana dengan Anda sekarang, Apakah membiarkan diri Anda gagal meraih cita-cita karena masalah komunikasi?

Seseorang profesional gagal meraih karier lebih tinggi, dikarenakan banyak faktor penyebab, salah satunya disebabkan aspek kemampuan berkomunikasi dalam menyakinkan atau mempengaruhi atasan, bawahan, rekan kerja, mitra-bisnis, supplier, dll.

Peran sosial (sebagi orang tua, anak, paman, kakak, adik, dll) didalam rumah tangga, faktor kemampuan berkomunikasi akan ikut menentukan suksesnya membangun hubungan keluarga harmonis penuh damai sejahtera. Ketidakmampuan membangun hubungan (komunikasi) suami-istri secara efektif menjadikan retaknya atau bahkan akhirnya berpisah (cerai), kebanyakan dikarenakan ketidaksiapan dan ketidakmampuan pasangan melakukan “komunikasi terbuka”, bukannya mereka tidak bisa berbicara lho!. Masalah “komunikasi terbuka” akan dibahas secara lebih lengkap pada bab-bab berikutnya.

Peran spiritual (sebagai ulama, aktivis atau umat), masalah komunikasi juga menjadi hal yang sangat penting. Gagalnya seseorang ulama (pemimpin spiritual) menyampaikan pesan kepada umatnya dapat menyebabkan penafsiran berbeda dari umatnya. Akibatnya umat semakian jauh mengalami peyimpangan dalam pemahaman kitab suci, terwujud dalam bentuk peyimpangan perilaku yang melanggar ajaran-ajaran kitab suci. 

Peran dan kemampuan komunikasi efektif ikut menentukan tingkat keberhasilan seseorang dalam meraih cita-citanya. Oleh karena itu, kita harus terus menerus belajar dan memperbaiki kemampuan komunikasinya.

Manfaat & Tujuan Anda Terampil Berkomunikasi:
  • Dapat berkomunikasi (berhubungan) dengan berbagai pihak dan tujuan komunikasi yang kita harapkan dapat tercapai
  • Memiliki kemampuan berkomunikasi dalam berbagai tujuan seperti sosialiasi, informasi (information), melaporkan (reporting), konsultasi (consult), coaching, counseling, persuasi, presentasi, public speaking, selling, negosiasi, lobbying, mediasi, komplain, dan lain lain
  • Mengusai proses komunikasi dan memahami syarat-syarat keberhasilannya
  • Terampil menggunakan berbagai media komunikasi
  • Menghilangkan hambatan komunikasi dalam diri seorang profesional 
  • Mengurangi faktor kesalahan persepsi (salah pengertian) diantara pengirim dan penerima informasi

Tidak ada komentar: